Posted on Leave a comment

Riset Ungkapkan Imbas Positif Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) pada Remaja

Riset Ungkapkan Imbas Positif Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) pada Remaja

Riset Global Early Adolescent Studi atau GEAS yang diutarakan oleh Kampus Gadjah Mada, Johns Hopkins University, Karolinska Institutet, kerja sama dengan Rutgers Indonesia (saat ini Yayasan Cemerlang Sehat Indonesia – YGSI) menunjukkan, Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) mendalam namanya SETARA (Semangat Dunia Remaja) di kelompok remaja, sukses membuat imbas positif yang krusial.

Studi ini memperlihatkan jika remaja yang terima SETARA memiliki kekuatan yang lebih bagus saat mengulas Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Bukan hanya pahami ide dasar seperti kontrasepsi, pubertas, penyakit menyebar seksual, mereka lebih trampil saat mengomunikasikan rumor dengan rekan baca selengkapnya seumuran bahkan juga orang dewasa serta lebih optimis saat mengulas topik HKSR bahkan juga sesudah 2 tahun. Dampak positif ini semakin makin tambah meluas melalui sikap pada gender dan kekuasaan dalam kerangka interpersonal. Imbas positif ini bisa dibuktikan bertahan di dalam periode waktu yang panjang.

Ini jadi bukti pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas yang mendalam memberikan dasar yang kuat untuk remaja saat hadapi rintangan kompleks berkaitan seksualitas di kehidupan mereka. Beberapa periset yang terturut memperjelas kekuatan transformatif dari PKRS yang mendalam di Indonesia, dan memberikan imbas periode panjang pada kesejahteraan dan kesehatan remaja. Penemuan ini mengutamakan keutamaan mengawali PKRS sejak awal.

Investasi dalam pengetahuan dan ketrampilan ini diyakinkan bisa menolong remaja saat mengurus aspek penting di kehidupan mereka seperti perawatan diri saat pubertas, pengendalian emosi, menangani persoalan dalam pertalian cinta, dan jalinan interpersonal, termasuk kekuatan dalam proses pengambilan keputusan lebih sehat dan untuk kurangi sikap seksual beresiko.

Adapun riset GEAS mempunyai tujuan untuk pahami bagaimana publikasi gender dan proses sosial lain memengaruhi kesejahteraan dan kesehatan remaja awal, untuk menyaksikan imbas dari pendidikan kesehatan seksualitas mendalam SETARA dan untuk memberikan informasi ke pembikin peraturan, orangtua, guru, pembikin program, periset dan beberapa remaja dalam rencana dan penerapan program dan layanan remaja.

Riset ini sudah dilaksanakan sepanjang 2 tahun dengan target remaja umur 12-14 tahun di SMP yang berada di tiga tempat berlainan, yaitu Bandar Lampung, Semarang, dan Denpasar, dari 2018 sampai 2022.

Salah satunya periset senior Kampus Gadjah Mada, Pelajarnto Agus Wilopo menjelaskan, GEAS bukan hanya jadi proyek riset yang inovatif, tapi juga memiliki implementasi langsung pada usaha tingkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas di lingkungan pendidikan.

“Penelitian longitudinal ini memungkinkannya kita untuk pahami bagaimana modul evaluasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas berbasiskan hak namanya SETARA secara positif memengaruhi kehidupan beberapa remaja, dan mendayagunakan mereka untuk membikin keputusan berdasar informasi yang tepat berkaitan kesehatan reproduksi dan seksual mereka,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *